justanews: ROKOKvsNAPZA?

Tak perlu dibantah lagi, rokok memang merusak kesehatan. Dalam asap rokok ini mengandung 4.000 bahan kimia yang berbahaya. Zat-zat ini juga biasa terdapat dalam polutan di sekitar kita. "Salah satu bahan kimia dari 4.000 itu adalah nikotin. Begitu kita hirup 1 hingga 2 detik langsung sampai ke susunan saraf otak," kata Medical Director PT Pfizer Indonesia Irawan Rustandi di Hotel The Sultan, Jl Sudirman, Jakarta, Kamis (4/10/2007). Menurut Rustandi, dari 4.000 lebih bahan kimia ini, lebih dari 250 merupakan toksik atau karsinogenik. Nikotin memang menimbulkan ketagihan namun tidak karsinogenik. Beberapa bahan kimia dalam asap rokok antara lain aseton, butan, arsenik yang juga ditemukan pada racun serangga, kadmium yang juga ditemukan pada aki mobil, karbon monoksida yang ditemukan pada asap knalpot mobil, serta toluen yang juga dipakai sebagai pelarut industri. Dan rokok rendah tar dan nikotin tidak memberikan manfaat bagi kesehatan. "Merokok juga bisa menyebabkan penyakit kanker paru, jantung iskemik, serta penyakit paru obstruktif atau menahun," ujar dia. Rustandi menjelaskan, merokok itu bukan karena kebiasaan tapi karena kecanduan atau adiksi. Dan adiksi nikotin ini lebih berat dan berbahaya dibanding dengan zat psikotropika lain. "Kalau psikotropika lain, kan sulit hanya orang yang punya akses tertentu yang bisa memperolehnya. Kalau nikotin kan ada di mana-mana, di warung saja banyak," imbuh dia. Rustandi menjelaskan, 2 dari 3 pria di Indonesia itu merokok. Saat ini angka kematian akibat rokok di dunia mencapai 5 juta jiwa per tahun. Apabila kesadaran masyarakat belum saja tumbuh, berdasarkan WHO, hingga 2020, kematian bisa mencapai 10 juta jiwa per tahun

NAPZA

NARKOTIKA
Adalah zat atau obat yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran dan dapat menyebabkan hilangnya rasa atau mengurangi nyeri dan dapat menimbulkan rasa ketergantungan.


Narkoba, alcohol, psikotropika, dan Zat adiktif.



ALKOHOL
adalah cairan yang dihasilkan dari fermentasi atau peragian dan mengandung etanol. Cairan yang mengandung etanol yang tinggi disebut minuman keras dan bila diminum memabukkan dan merusak tubuh.

PSIKOTROPIKA
Adalah zat atau obat yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat.

ZAT ADIKTIF
Adalah zat atau obat yang berpotensi menimbulkan rasa ketergantungan.

JENIS NARKOBA
1. Narkotik : Heroin, Putauw, Cocein, Ganja, Morfin, Petidhin, Kodein, dll
2. Alkohol : Remy Martin, Whiskey, Vodka, Tequila, dll
3. Psikotropika : Ectasi, Sabu-sabu, Amphetamine, Pil koplo, Diapham, Phenobarbital, dll
4. Zat Adiktif : Lem kayu(aibon), Tip Ex, Penyegar ruangan, dll

Dampak penggunaan NAPZA :
1. menyebabkan Euphoria yang hebat.
2. Menyebabkan ketergantungan fisik dan psikologis jangka panjang.
3. Pengempisan pembuluh darah dan abses.
4. Pernafasan melambat dan sesak nafas.
5. Manik mata mengecil.
6. Efek kardiovaskulair.
7. Menyebabkan kanker.
8. Pikiran kacau, depresi, psikosis.
9. Merusak sel-sel otak, tidak mampu konsentrasi.
10. Penurunan kemampuan fisik dan mental.
11. Meningkatkan halusinasi.
12. Nafsu makan menurun, kegelisahan, cepat marah.
13. Tidak bisa tidur,sakit otot dan nyeri perut.
14. Merusak janin.
15. Menyebabkan kematian.

10 Zat Kimia Berbahaya Barang Kosmetik Anda



1. Anti Bakteri
Antibakteri seperti triclosan banyak sekali digunakan pada berbagai macam produk seperti sabun, deodoran, pasta gigi, dll. Anda perlu berhati-hati dalam menggunakannya karena sifatnya yang mudah diserap oleh kulit dan diketahui beracun atau karsinogenik di alam. Penelitian menunjukkan bahwa antibakteri dapat mengganggu fungsi testosteron pada sel dan dapat merusak beberapa bakteri yang baik, sehingga meningkatkan kerentanan terhadap infeksi tertentu.



2. Butil Asetat
Butil asetat merupakan bahan yang biasa digunakan dalam penghalus kuku dan poles kuku. Penggunaan butil asetat yang dilakukan secara terus menerus dapat menyebabkan retak atau kulit kering. Selain itu, terlalu banyak menghirup uap butyl asetat dapat menyebabkan pusing atau ngantuk.

3. Kationik Surfaktan
Kationik Surfaktan adalah bahan kimia yang digunakan dalam Conditioner rambut atau pelunak yang memiliki muatan listrik positif. Ketika digunakan secara teratur, Kationik Surfaktan dapat merusak rambut dan membuat mereka kering dan rapuh. Alih-alih mendapatkan rambut indah, rambut akan menjadi rusak apabila terlalu sering digunakan.

4. Coal Tar
Coal Tar (tar batubara) merupakan bahan kimia berbahaya lainnya yang umum digunakan di banyak-ketombe dan krim anti anti-gatal. Ditemukan bahwa bahan kimia ini bersifat carcinogenic ketika masuk di bawah kulit.

5. Diethanolamine (DEA)
Diethanolamine adalah racun digunakan dengan DEA cocamide dan DEA lauramide, sebagai pengemulsi dan pembuat busa dalam banyak produk perawatan pribadi seperti sampo, krim cukur, lotion pelembab kulit, dan sabun bayi. Hal ini bersifat carcinogenic dalam alam dan bertindak sebagai penghancur hormon dan vitamin di dalam tubuh.

6. Formaldehida
Formaldehida adalah salah satu bahan kimia berbahaya lain yang umum digunakan dalam sabun mandi bayi, poles kuku, perekat dan pewarna rambut bulu mata.Jika terus digunakan dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan seperti keracunan sistem kekebalan tubuh, iritasi pernafasan dan bahkan kanker.

7. Merkuri
Zat Merkuri (raksa) banyak ditemukan di produk kecantikan yang fungsinya memutihkan kulit. Banyak juga ditemui pada produk seperti mascaras. Penggunaan bahan ini dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan seperti alergi, iritasi kulit, kerusakan saraf, dll.

8. Partikel Nano
Partikel Nano khususnya zinc oxide dan titanium dioxide biasanya digunakan dalam lotion tabir surya dan krim. Partikel ini dengan mudah dapat menembus kulit dan menghancurkan sel-sel otak.

9. Petroleum Distillates
Bahasa lainnya parafin cair adalah produk yang berasal dari destilasi minyak bumi. Banyak digunakan dalam banyak kosmetik seperti mascaras, bubuk bau kaki, dll. Sifatnya carcinogen bagi tubuh manusia.



10. Talc
Talc merupakan bahan kimia beracun yang digunakan dalam kosmetik seperti eye shadow, blush, deodoran, sabun, dll untuk menyerap kelembaban. Zat bersifat sebagai karsinogen manusia dan juga diketahui menyebabkan kanker ovarium dan tumor paru-paru.

Zat kimia yang sering dimakan manusia

1. Sakarin (Saccharin)

Sakarin adalah bubuk kristal putih, tidak berbau dan sangat manis, kira-kira 550 kali lebih manis dari pada gula biasa. Oleh karena itu ia sangat populer dipakai sebagai bahan pengganti gula
Tikus-tikus percobaan yang diberi makan 5% sakarin selama lebih dari 2 tahun, menunjukkan kanker mukosa kandung kemih (dosisnya kira-kira setara 175 gram sakarin sehari untuk orang dewasa seumur hidup).




2. Siklamat (Cyclamate)


Siklamat adalah bubuk kristal putih, tidak berbau dan kira-kira 30 kali lebih mains dari pada gula tebu (dengan kadar siklamat kira-kira 0,17%). Bilamana kadar larutan dinaikkan sampai dengan 0,5%, maka akanterasagetirdanpahit.

Siklamat dengan kadar 200 mg per ml dalam medium biakan sel leukosit dan monolayer manusia (in vitro) dapat mengakibatkan kromosom sel-sel tersebut pecah.




3. Nitrosamin

Sodium nitrit adalah bahan kristal yang tak berwama atau sedikit semu kuning. Ia dapat berbentuk sebagai bubuk, butir-butir atau bongkahan dan tidak berbau. Garam ini sangat digemari, antara lain untuk mempertahankan warna asli daging serta memberikan aroma yang khas seperti sosis, keju, kornet, dendeng, ham, dan lain-lain. Sodium nitrit adalah precursor dari nitrosamines, dan nitrosammes sudah dibuktikan bersifat karsinogenik pada berbagai jenis hewan percobaan. Makanan bayi sama sekali dilarang mengandung sodium nitrit


4. MSG


Monosodium glutamat (MSG) atau vetsin adalah penyedap masakan dan sangat populer di kalangan para ibu rumahtangga, warung nasi dan rumah makan. Hampir setiap jenis makanan masa kini dari mulai camilan untuk anak-anak seperti chiki dan sejenisnya, mie bakso, masakan cina sampai makanan tradisional sayur asam, lodeh dan bahkan sebagian masakan padang sudah dibubuhi MSG atau vetsin.

Pada hewaan percobaan, MSG dapat menyebabkan degenerasi dan nekrosi sel-sel neuron, degenerasi dan nekrosis sel-sel syaraf lapisan dalam retina, menyebabkan mutasi sel, mengakibatkan kanker kolon dan hati, kanker ginjal, kanker otak dan merusak jaringan lemak.

Waspadai Bahan Kimia Berbahaya di Sekitar



1. Asbes
Asbes merupakan serat mineral silika yang bersifat fleksibel, tahan lama dan tidak mudah terbakar. Asbes banyak digunakan sebagai penghantar listrik dan penghantar panas yang baik. Asbes banyak digunakan sebagai isolator panas dan pada pipa saluran pembuangan limbah rumah tangga, dan bahan material atap rumah.

2. Bioaerosol
Kontaminan biologi seperti virus, bakteri, jamur, lumut , serangga atau serbuk sari tumbuhan. Kontaminan biologi tersebut jika dihembus oleh angin akan masuk ke udara dan mencemari udara bersih.

3. Formaldehid
Formaldehid merupakan aldehid sederhana. Gas formaldehid tidak berwarna dan diemisikan dari bahan-bahan bangunan, industri rumah tangga atau proses pembakaran. Formaldehid juga terdapat pada produk kayu yang dipres, papan, papan dinding, tekstil (seperti pada karpet dan pakaian).
Formaldehid dapat masuk ke udara akibat terjadi pengikisan dan penguapan akibat panas yang tinggi.




4. Bahan-bahan pertikulat

Dalam kehidupan sehari-hari pertikulat dikenal dengan istilah debu yang berterbangan di udara. Partikulat juga bisa ditemui dalam bentuk logam-logam berta yang jika terhirup oleh manusia akan mengakibatkan penyakit.


5. Senyawa organik volatil
Senyawa organik volatil (VOC) mudah menguap pada suhu kamar. VOC sering ditemui dalam bentuk aerosol yang terdapat pada pembersih, cat, vernis, produk-produk kayu yang di-pres, pestisida, dan semir.


6. Karbon monoksida (CO)

Karbon monoksida atau CO adalah suatu gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan juga tidak berasa. Gas CO dapat berbentuk cairan pada suhu dibawah 129oC. Gas CO sebagian besar berasal dari pembakaran bahan fosil dengan udara, berupa gas buangan. Kota besar yang padat lalu lintasnya akan banyak menghasilkan gas CO sehingga kadar CO dalam uadra relatif tinggi dibandingkan dengan daerah pedesaan. Selain itu dari gas CO dapat pula terbentuk dari proses industri. Secara alamiah gas CO juga dapat terbentuk, walaupun jumlahnya relatif sedikit, seperti gas hasil kegiatan gunung berapi, proses biologi dan lain-lain.